Kamis, 06 Oktober 2011

MEGA SKANDAL UNTAG JAKARTA

Oleh : Hotma HUtauruk

Istilah mega skandal tidaklah berlebihan untuk menyatakan multi krisis yang melanda dan membahayakan keberlangsungan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UNTAG) dewasa ini, malahan seharusnya menggelorakan semangat untuk melakukan perlawanan merebut dan merevival UNTAG pada misi esensilnya apalagi UNTAG adalah merupakan perintis/pelopor sejarah perguruan tinggi swasta di Indonesia. Secara kumulatif ada 11 pelanggran hukum yang sengaja dibenamkan ke infrastructure UNTAG sepeninggalan mendiang DJ.L.Aroean (2008). Pertama, pembangunan beberapa blok gedung baru di Kampus Sunter saat ini bukanlah prestasi keberhasilan, melainkan kegagalan mendatangkan investor, karena siapapun dengan mudah bisa membangun gedung senilai Rp 50 milyar dengan hanya menggadaikan tanah kampus Sunter yang bernilai Rp 120 milyar (NJOP). Yang misterius adalah untuk apa dan atas pesanan siapa pembangunan itu mengingat kapasitas terpakai dari 3 blok gedung yang ada saat ini baru 10% karena minimnya jumlah mahasiswa di keenam fakltas yang ada bahkan hanya gelintir orang untuk mahasiswa murni semester awal. Ada 3 kebohongan yang dilansir manajemn UNTAG meninana bobokan Sivitas Akademika sejak dimulainya pembangunan ini tahun lalu yakni: (1) Tukar Guling dengan kampus baru di Cimanggis

Audiensi Panitia Pelaksana Mubes dan Reuni Akbar Alumni UNTAG Jakarta

Audiensi Panitia Panitia Pelaksana Mubes dan Reuni Akbar Alumni Universitas 17 Agustus 1945 dengan Rektor Univ 17 Agstus 1945 Jakarta Prof.Dr. Thomas Noach Peea, MM. Rombongan dipimpin bang Abudan